Kamis, 19 Mei 2011

Strategi Mencegah Tingkah Laku Menyimpang (Dalam Managemen Ruang Kelas).


Tujuan dari implementasi managemen tingkah laku di ruang kelas adalah untuk mendorong siswa memahami apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan di dalam ruang kelas dengan berdasarkan pada pertimbangan tanggungjawab pribadi pada komunitas sosialnya ( kelas). Artinya sikap yang terbentuk pada diri siswa harus berasal dari kesadaran akan eksistensi diri  di dalam komunitas dan tanggungjwab sosialnya ketimbang berdasar pada rasa takut siswa akan hukuman yang mungkin didapat dari gurunya.
Sebuah kelas yang dipersiapkan dengan matang baik dari segi managemen tingkah laku maupun menagemen ruang kelasnya akan mampu meredam kelebihan energi siswanya dan membelokkannya pada kegiatan kegiatan yang bermanfaat di dalam kelas. Keberhasilan guru dalam mengarahkan pengunaan energi yang berlebihan dari siswanya untuk kegiatan yang bermanfaat akan meredam dan meminimalisir tingkah laku menyimpang dan kenakalan siswa. Nah dibawah ini kita haturkan beberapa strategi untuk menciptakan ruang kelas dengan managemen yang baik:
1.      Anak anak muda sangat haus pengetahuan dan pengalaman baru. Sebagai seorang guru anda dituntut untuk mampu menciptakan sebuah atmosphir pembelajaran yang secara konsisten menjanjikan hal hal dan pengalaman baru bagi siswanya. Kalau rasa keingintahuan siswa ini tertantang dan terpenuhi siswa akan mampu mengatur tingkah lakunya sendiri sesuai yang diharapkan guru dan merekapun secara sadar an aktif akan terlibat dalam proses belajar mengajar.

2.      Anak muda memiliki ego yang besar dan energi yang besar pula untuk menjaga egonya. Oleh karena itu sebuah lingkungan positif yang menjamin ego ego muda ini aman dari pelecehan dan dari dipermalukan adalah sangat penting untuk meyakinkan siswa bahwa mereka bisa berkarya dan dihargai, sehingga mereka tidak overprotektif terhadap dirinya mau berbaur dan berkerkegiatan positif yang mendorong keberhasilan belajar mereka. Kenakalan siswa sering sekali adalah bentuk dari upaya siswa untuk menjaga kedaulatan egonya dari dipermalukan dan dilecehkan oleh lingkungannya. Kenakalan hanyalah pengalih perhatian dari kelemahan siswa itu sendiri. Lingkungan kelas yang positif tidak akan memunculkan kesempatan dimana sorang siswa nampak bodoh, nampak tidak cakep, nampak tidak menarik dan nampak tidak paham.

3.     Ajak seluruh siswa membuat aturan kelas yang mereka setujui bersama. Anak muda akan mematuhi aturan yang dia merasa bahwa aturan itu mereka sendiri yang menentukan. Tulis dan tempelkan aturan kelas itu sehingga siswa bisa membaca dan anadai ada siswa yang melanggar anda sebagi guru cukup mengatakan, “eh mas...lihat peraturan nomer sekian, apakah sikapmu ini sesuai dengan peraturan yang kamu buat sendiri?”

4.    KOnsistensi guru dalam segala hal harus dijaga baik pada awal, tengah maupun akhir sesi pengajaran. Karena sekali guru tidak konsisten dengan perbuatan, aturan dan konsekwensi yang diberikan pada pelanngara aturan kelas, maka siswa tidak akan menghormati guru dan aturan yang berlaku dalam kelas.

5. Dengan begitu seorang guru juga harus bertindak adil, pelangran yang samam harus diberi konsekwensi yang sama, kalau tidak siswa akan protes pada konsekwensi yang diberikan guru dan kekacauan akan timbul dalam kelas.

6.    Kalau pelanggaran nilai, aturan dan norma sosial di dalam kelas berbuah konsekwensi tertentu, tentu sebaliknya kalau siswa menunjukkan tingkah laku yang baik, yang positif guru harus membrinya perhatian khusus ataupun hadiah.  Sepertinya strategi 'reward and punishment" masih relevan dalm pengajaran sekarang ini, walau 'punishmentnya harus diganti dengan 'konsekwensi" saja.

7.     Kenali nama seluruh siswa, karena orang akan meras senang kalau dipanggil dengan namanya, selain itu memebri peringatan pada pelanggar aturan dengan menyebut nama si pelanggar terasa lebih mantap dan berbobot, serta lebih serius dan tentu saja hal ini akan lebih manjur untuk menghentikan kenakalan siswa.

8.     Guru jangan berusaha ingin disenangi siswa, guru tugasnya mengajar, disenangi siswa adalah hal yang tidak penting. Yang penting jadilah pengajar yang baik. Jangan jadi teman bagi siswa anda. Oleh karena itu sangat penting untuk menjaga rasa hormat siswa pada anda dan jagalah rasa menghargai terhadap siswa anda sendiri.

9.  Siswa biasanya mencoba menjajagi sejauh mana mereka boleh memperlakukan anda. Oleh karena itu jagalah diri untuk tidak membuka kesempatan pada siswa bersikap kurang ajar pada anda sekecil apapun. Kewibawaan anda yang akan jadi taruhannya.

10.  Tunjukkan pada siswa anda bahwa anda sebagi guru cukup menghargai, dan menghormati keberadaan mereka, tunjukkan bahwa anda peduli pada mereka dan masa depan mereka, cobalah mendengarkan mereka, maka sebaliknya tuntutlah siswa untuk juga menghargai dan menghormati anda, buatlah siswa mengerti maksud baik anda dan kepedualian anda pada mereka, maka akan mudahlah bagi anda untuk membantu sisa siswi itu berperilaku baik. 

Selamat mencoba...


Rabu, 27 April 2011

PRINSIP PRINSIP DASAR PENDIDIKAN ABAD 21



Sengaja penulis pakai istilah “pendidikan” dalam judul diatas, karena kata pendidikan itu bermakna jauh lebih luas dari pada kata pengajaran. Pengajaran hanya bermakna membuat siswa bisa mengerti atau melakukan sesuatu seperti yang diajarkan, sementara di lain pihak pendidikan bukan saja membuat siswa mampu melakukan atau mengerti sesuatu saja, tapi juga mampu mengembangkan karakter dan pribadi siswa. Dan pendidikan karakter inilah nantinya yang akan menuntun kesuksesan hidup siswa bukan pengetahuan dan ketrampilannya. Atau setidaknya sampai saat ini dipercaya kalau kepandaian dan ketrampilan hanya membantu sukses tidak lebih dari 20%. Kesuksesan hidup 80% ditentukan oleh karakter dan kepribadian orangnya.

Kembali ke masalah pendidikan, agar guru tidak tersesat dalam mendidik anak anak dan juga tidak melakukan kesalahan fatal sehingga siswanya bukan saja tidak pintar secara intelektual tapi juga tidak berkembang kepribadian dan wataknyapun , guru harus memiliki prinsip prinsip pendidikan yang menjadi tuntunan dan jiwa dari seluruh aktifitas pendidikannya di ruang kelas sebagai berikut:

·      Terbuka, dalam pendidikan harus ada prinsip keterbukaan. Guru harus mampu menunjukan semua sumber belajar yang di butuhkan siswa, sekarang bukan lagi jamannya guru satu satunya sumber belajar. Ini juga berarti guru harus mau menerima masukan dari siswa. Guru tidak usah malu mendapatkan  pengetahuan atau sumber belajarnya dari siswa. Guru juga tidak perlu lagi merasa malu kalau ternyata tidak memahami sesuatu. Terus terang saja pada siswa bahwa anda sebagai guru belum tahu informasi tertentu dan berjanjilah untuk mencari bareng bersama siswa. Dengan begitu dalam kelas akan tercipta kebebasan untuk mengeksplorasi ilmu pengetahuan. Murid bukan lagi objek tapi sudah menjadi subjek dalam belajar. CBSA (Cara belajar siswa aktif)  sudah otomatis berjalan dikelas yang cukup terbuka. 


·         Ruang kelas haruslah menjadi tempat berbagi informasi. Sudah saatnya kita meninggalakan praktek menjadikan ruang kelas tempat belajar mengajar.  ruang kelas yang ideal adallah ruang kelas dimana semua anggota kelas berbagi pengetahuan yang dimiliki, dengan begitu kita tidak akan menemukan ada anak bodoh dan ada anak pintar. Dengan berbagi informasi yang akan kita dapati adalh semua anak didik menjadi orang yang mengerti dan banyak memiliki informasi (well-informed).  selain berbagi informasi juga mengajarkan rasa percaya diri dan kemampuan berkomunikasi pada siswa kita. 


·       Selain berbagi informasi, jadikan ruang kelas tempat menempa dan mengembangkan watak dan kepribadian serta sikap siswa. karena tiga komponen kejiwaan itulah bekal mereka merengkuh masa depan. sekali lagi 80% kesuksesan ditentukan olek watak, sikap dan kepribadian kita, ilmu pengetahun cuma menyumbang 20% kesuksesan. Guru harus mampu membuat strategi pengembangn diri siwa ini dalam kelasnya.

  
·         Kelas harus berbentuk sebuah lingkungan yang bebas resiko. Ruang kelas tradisional yang menyimpan resiko siswa bisa malu karena nampak bodoh, dan gagap karena tidak hafal pelajaran harus segera dihilangkan. Buatlah ruang kelas anda bebas resiko malu atau dipermalukan bagi anak didik. Anak didik tidak boleh ditekan dan dipaksa untuk menghafal sekian banyak informasi yang belum tentu berguna bagi kehidupan mereka dimasa datang. Perlu diingat tugas anak dalam kelas adalah “belajar” dan bukan mencari jawaban yang benar dari setiap pertanyaan gurunya Izinkan siswa mengeksplorasi sendiri pengetahuan dan ketrampilan yang ingin mereka kuasai. Tanyakan pada siswa pemahaman mereka bukan hafalan mereka, maka semua anak akan mempunyai jawaban atas semua pertanyaan dan tidak akan ada yang nampak bodoh dan terlecehkan karena tidak mampu menjawab pertanyaan guru. Dan itu artinya guru harus mampu...

·         Mendorong siswa menggunakan kemampuan pemikiran tingkat tinggi (high-order thinking skills). Seperti yang kita semua ketahui menurut taksonomi Bloom, menghafal dan mengerti adalah kemampuan berfikir tingkat rendah (low-order thinking), kalau semua guru hanya mengajarkan siswa sampai pada tataran hafal dan mengerti, itu artinya guru hanya mengajarkan pada siswanya kemampuan berfikir yang remeh temeh, Guru jaman sekarng haruslah mampu mengarahkan siswa berfikir dengan kemampuan berfikir kelas tinggi yang meliputi kemampuan asosiasi, analisa, mensintesa, mengevaluasi dan mencipta. Ini tuntutan jaman bung!!! Atau sampeyan akan hilang terlindas jaman. Untuk mencapai itu guru wajib...

·         Mempunyai harapan yang tinggi pada murid muridnya. Perlu diingat orang akan pintar kalau diperlakukan sebagai orang pintar oleh lingkungannya, orang akan bodoh kalau lingkungannya memperlakukan dia seperti memperlakukan orang bodoh. Anak akan cukup percaya diri kalau diberi kepercayaan oleh lingkungannya, anak akan cenderung jadi minder kalau tidak pernah diberi kepercayaan (Pygmalion effect). Jelas anak akan menjadi seperti apa yang diharapakan guru atau orangtuanya. Oleh karena itu guru harus menetapkan harapan yang tinggi bagi siswa siswinya. Cobalah berikan pertanyaan yang terbuka pada siswa, hindari pertanyaan tertutup, karena pertanyaan tertutup hanya mengajarkan cara berfikir tingkat rendah pada para siswa. harapkan tinggi dan anda akan mendapatkan yang tinggi.


·         Ciptakan pembelajaran yang berpusat pada siswa.  Tugas guru bukan lagi menyediakan banyak informasi yang harus dihafal dan di mengerti siswa. Guru hanya bertugas menjadi fasilitator dan mengawasi jalannya pelajaran. Ciptakan suasana yang mendorong siswa untuk mengeksplorasi pengetahuan dalam pelajarannya, fasilitasi siswa untuk mencipta dan mendisain sendiri cara belajarnya baik saat belajar mandiri maupun belajar bekerja sama.

·         Ciptakan pembelajaran yang bermakna. Hanya proses pendidikan yang bermaknalah yang akan membekas dan memberi pengaruh pada kesuksan siswa dimasa depan. Pembelajarn dan kurikulum yang bermakna haruslah relevan dengan tingkat intelegensia, kebutuhan, kehidupan, latar belakang, pengalaman dan masadepan peserta didik. Selain itu kurikulum dan proses pendidikan harus menjamin tumbuh kembang fisik dan psikologis anak. Yang tidak kalah penting kurikulum dan proses belajar haruslah menarik.

·         Untuk membuat proses belajar menarik, guru harus menyiapkan aktivitas pembelajaran baik. Guru harus mampu meramu aktivitas pembelajaran yang memperlancar explorasi siswa dan mampu membantu pemahaman siswa atas sebuah objek belajar.

·         Perbedaan. Kata bhinneka tunggal Ika, sudah lama kita dengar. Kata katayang diambil dari kitab negarakertagama itu menegaskan bahwa secara alamiah kita akan melihat beragam perbedaan dalam masyarakat. Guru harus memahamkan siswa siswanya akan perbedaan perbedaan itu dan menyiapkan mereka untuk mampu menerima perbedaan melalui pengajaran dan penciptaan suasana keragaman itu dalam setting ruang kelas. Semua orang, semua siswa yang berbeda beda adalah spesial dan semua orang harus bisa diterima dalam sebuah lingkungan tanpa harus memandang perbedaan.

·         Strategi dan pendekatan pembelajarn harus bervariasi, kalau tidak siswanya akan merasa jenuh. Siswa gagal belajar artinya guru juga gagal mengajar.

Bila pembaca ada masukan atau pertanyaan atau komentar apa saja, silahkan hubungi kami lewat kolom komentar yg tersedia atau lewat e-mail kami, satyawiyatama@yahoo.co.id

ARAH PENGEMBANGAN KARAKTER PESERTA DIDIK



Dibawah ini kami sajikan karakter karakter unggulan yang dibutuhkan anak didik dimasa masa mendatang. Karakter karakter ini kami kumpulkan dari beberapa sumber agar menjadi masukan bagi sidang pembaca yang mulia dalam mengembangkan konsep pendidkan bagi siswa siswi di sekolah masing masing.
Untuk itu kami berikan saran, arahkanlah siswa siswi kita ini untuk belajar memiliki karakter karakter berikut:

INQUIRERS ( selalu ingin tahu)
Mampu memupuk keingintahuan, senang meneliti dan mempelajari hal hal baru

CRITICAL THINKERS  (Pemikir kritis)
Mengasah kemampuan berfikir, menganalisa dan mengenali kondisi lingkungan untuk mendapatkan gambaran yg tepat atas sesuatu atau membuat keputusan yg beralasan

PROBLEM SOLVERS (Mampu memecahkan masalah)
Mampu menggunakan pengetahuan dan pikiran kristisnya untuk memecahkan masalahnya sendiri

EFFECTIVE COMMINICATORS ( mampu berkomunikasi secara efektif)

Mampu mengekspresikan ide ide dan informasi dengan percaya diri lewat berbagai media dan macam cara berkomunikasi

SELF-DIRECTED LEARNERS (Mandiri)
Mampu memacu semangat diri agar termotivasi untuk mencapai taraf hidup dan kepandaian yg lebih tinggi

COLLABORATIVE WORKERS (Mampu bekerja sama)
Mampu menggerakkan orang lain untuk bekerja bersama sama mencapai suatu tujuan

MORAL AND TOLERANT INDIVIDUALS (Berbudipekerti luhur)
Mampu menghargai dan menghormati perbedaan tanpa merasa lebih baik dan mampu menerima orang lain

CARING (Penuh perhatian dan membantu sesama)
Memiliki empati, rasa kasih sayang terhadap sesama, mau berbuat untuk kepentingan orang lain

OPEN MINDED (berpikiran terbuka dengan cakrawala yang luas)
Bersikap terbuka terhadap sudut pandang, nilai nilai dan tradisi orang lain.

RISK TAKERS (Berani ambil resiko)
 Berani dan mampu menunjukan pikiran yg matang dalam menghadapi situasi baru, ketidakpastian dan peran peran baru

OPPORTUNITY SEEKERS  (Mampu melihat peluang)
 Berani dan mampu mengexplorasi pikiran dengan kemampuan analisa dan asosiasi yang handal sehingga siswa mampu menangkap adanya peluang peluang yang bisa digarap untuk kejayaan masa depan.


PRINCIPLED (berprinsip)
Memiliki kejujuran, integritas diri sehingga mampu bertanggungjawab atas perbuatannya sendiri

REFLECTIVE ( Mampu mengevaluasi diri)
Mampu memahami kelebihan dan kelemahan diri untuk mendukung pengembangan diri  


Sebagai catatan daftar dari karakter karakter diatas sekarang ini juga sudah tertempel di dinding sebuah sekolah yang sedang kami tangani pengembangannya, agar dipahami sivitas akademika yang bersangkutan dan mereka mengerti kemana harus melangkah.

Selasa, 26 April 2011

LANGKAH PENGEMBANGAN SEKOLAH SECARA UMUM


Menurut sebuah sumber yang susah penulis untuk melacak asalnya pada dasarnya selalu ada tiga pilar utama permasalahan yang harus selalu diperhatikan dan diselesaikan dalam  pengembangan sekolah pada umumnya. saya tulis pada umumnya memang saya saat ini tidak sedang berbicara tentang sekolah tertentu.  Ketiga pilar utama permasalahan yang perlu perhatian tersebut adalah sebagai berikut.

Managemen sekolah sebagai pilar pertama menyangkut tiga  aspekpenting yang harus diperhatikan; (1) system pendidikan, (2) system organisasi serta (3) sarana and prasarana sekolah. Pilar ini sangat penting bagi perkembangan sekolah karena keberadaan pilar ini menentukan efektifitas and efiseiensi penyelenggraraan sekolah, serta akuntabilitas yang pada akhirnya nanti akan berpengaruh pada kepercayaan masyarakat terhadap sekolah tersebut.
Sumber daya manusia sebagi pilar kedua juga perlu diperhatikan pengembangannya. Sumberdaya manusia di sekolah itu terdiri dari kepala sekolah, guru, karyawan non kependidikan serta siswa. Seluruh SDM dimaksud sangat perlu mendapatkan perhatian dan pengembangan yang semetinya, karena pengembangan sumberdaya manusia di sekolah  akan menentukan seberepa besar and tingginya tingkat pengetahuan yg dimiliki anggota organisasi sekolah tersebut. Tingkat pengetahuan anggota sebuah organisasi sekolah juga pada akhirnya akan menentukan seberapa hebat and cakap ketrampilan yg dikuasai mereka Sementara pengetahuan and ketrampilan yg dikuasai tersebut akan berpengaruh pada paradigma mereka tentang pendidikan. Paradigm mereka sebagi angota civitas akademika sekolah akan berpengaruh terhadap tingkah laku and idealism mereka. dan kesemuanya akan bermuara pada bermutu tidaknya sebuah sekolah.

untuk masalah peningkatan sumberdaya manusia ini kami bisa membantu dan melayani baik keperluan sekolah sekolah tradisonal maupun sekolah yang mencoba menerapkan paradigma pendidikan abad 21. Oleh karena itu pelatihan yang kami tawarkan kami buatkan daftar campuran anatar keperluan sekolah tradisional dan modern, bagi yang perlu ya pilih sendiri jenis pengembangn mana yang diinginkan. Macam macam pelatihan dan pengembangan yang kami siapkan diantaranya adalah
sebagai berikut :
·         Pelatihan dibidang etika profesi
·         Pelatiahn dibidang motivasi.
·         Pelatihan manajemen.
·         Pelatihan pengembangan KTSP
·         Pelatihan pembuatan silabus and RPP
·         Pelatihan tehnik evaluasi and pengemebangan assessment siswa.
·         Pelatihan  kepemimpinan.
·         Pelatihan  penentuan KKM/ SKBM
·         Pelatihan analisa butir soal
·         Pelatihan pembuatan Program tahunan and program semester.
·         Pelatihan penelitian tindakan kelas.
·         Pelatihan pembauatan kisi kisis soal.
·         Pelatiahan penulsan ilamiah and popular.
·         Pelatihan pembuatan rencana pengembangan sekolah.
·         Pelatihan pengembangan TQM (total quality management ) and TCS (total customers’ satisfaction)
·         Pelatihan pembuatan presentasi dg Powerpoint
·         pelatihan bahasa inggris.
·         Pelatihan computer.
·         Pelatihan management kelas
·         Pelatihan management tingkah laku
·         Pelatihan pengemebnagn otak kiri and otak kanan.
·         Pelatihan Pengembangan kecerdasan ganda (multiple intelegences)
·         Pelatihan Contextual teaching learning (CTL)
·         Pelatiaan Quantum learning
·         Pelatihan pelaksanaan Student centered0Learning
·         Pelatihan integrated learning
·         Pelatihan mind mapping and spider web.
·         Pelatihan metodologi pengajaran.
·         Pelatihan ATL (approaches to learning)
·         Pelatihan  penggunaan Bloom’s taxonomy dalam pembelajaran.
·         Pelatihan tentang pengajaran and bagaiamana menjadi guru yang baik.
·         Pemantapan tujuan  pengembangan  sekolah.
·         Pelatiahn penangan kasus siswa.
·         Pelatiahan pengembangan leadership dalm pengajaran.
·         Pelatihan pengembangan entrepreneurship dalam pengajaran.
·         Pelatiahan pengajaran life skills.
·         Pelatihan tentang narkoba
·         Pelatiahan tentang bahaya sex bebas
·         Pelatiahan tentang Problem –based learning.
·         Pelatiahan metodologi pengajaran.
·         Pelatiahan ESQ
·         Pelatiahan school based management.
:

Pilar yang terakhir, adalah keterlibatan masyarakat. Pada dasarnya sekolah adalah milik masyarakatnya. Ibarat sekolah itu ikan maka masyarakat  adalah airnya, oleh karena itu sekolah tidak bisa dipisahkan dari masyarakat sekitarnya sebagai stakeholders. Oleh karena itu sudah selayaknya sekolah memperhatikan dan menjaga hubungan baik dengan mereka ( orang tua, lingkungan sekitar, dan dunia usaha), karena melibatkan masyarakat dalam proses pendidikan disekolah akan menuai keasadaran masyarakat akan arti sekolah dan institusi sekolahnya. Kesadaran itu akan berbuah dukungan positif pada keberadaan sekolah, dan akhirnya partisipasi aktif masyarakatpun , dalam jangka panjang, bisa juga kita menangkan.
Dengan begitu, jelaslah kiranya bila sekolah perlu meningkatkan dan menjaga ketiga pilar penopang sekolah diatas. Dalam hal peningkatan kwalitas ketiga pilar diatas bisa dilakukan melewati tiga jalur pengembangan and peningkatan. Jalur pertama adalah peningkatan kwaliatas and kelengakapan administrasinya jalur kedua adalah peningkatan pada mutu sumberdaya manusianya dan yang terakhir adalh peningkatan mutu and kelengkapan sarana and prasarana pendidikannya

TIPS Mewawancarai Calon Guru dalam Managemen Sumber Daya Manusia untuk sekolah


Tips ini dikumpulkan dari berbagai sumber, kami tuliskan kembali untuk memberi bekal pada sekolah sekolah, terutama sekolah swasta yang kebutuhan guru tidak dipasok dari pemerintah tapi langsung mencari di pasar kerja sendiri, agar mampu menseleksi calon gurunya dengan benar. Ketepatan dan kehandalan pemilihan guru akan sangt berpengaruh terhadap kemajuan sekolah. Guru adalah ujung tombak sebuah institusi pendidikan, kesalahan dalam menentukan penerimaan guru akan berarti memperlambat , menghambat atau bahkan menghancurkan kemajuan sekolah. Kemajuan sekolah yang terhambat akan sangat berarti bahwa sekolah telah menyediakan pendidikan yang buruk bagi murid murid nya.  Karena pentingnya peran guru dan sangat strategisnya posisi wawancara kerja untuk perekrutan guru maka saran penulis; Sebelum merekrut guru baca dan pikirkan tips berikut :

1.      Pewawancara jangan kebanyakan bicara buatlah calon guru yang diwawancara yang banyak bicara agar dipastikan pewawancara mendapatkan informasi yang banyak dan berguna seputar kemampuan dan pengetahuan calon guru sehingga kita bisa menentukan calon terbaik yang akan kita rekrut.
2.      Buatlah daftar pertanyaan yang terstruktur sehingga kita bisa mendapatkan informasi sejenis dari seluruh calon guru, dengan begitu mudahlah bagi kita untuk membuat penilaian dan keputusan akhir nantinya.
3.      Terkait dengan struktur pertanyaan, seharusnya kita juga menyiapkan struktur penilaian untuk seluruh calon guru agar scoring berjalan efisien sehingga nilai tertinggi otomatis adalh calon terbaik.
4.      Ingat selalu inkonsistesi pertanyaan yang diberikan pada para pelamar membuat jenis informasi yang dikumpulkan dari para pelamar berbeda beda dan membaut kita sulit menentukan siapa yang terbaik.
5.      Jangan mengajukan pertanyaan yang tidak ada hubungannya atau sedikit terhubung dengan pengalaman dan kinerja masalalu serta prediksi kinerja masa depan calon guru dalam dunia  pendidikan dan pengajaran.
6.      Pewawancara tidak boleh terpengaruh tingkah laku dan ucapan ucapan verbal pelamar agar pewanwancara tetap fokus pada pencarian informasi penting terkait dengan calon guru dan kemampuan ajar dan kemamuan didiknya.
7.      Catat seluruh respon dan jawaban calon guru atas pertanyaan yang diajukan agar informasi yang benar tersedia setiap saat dan tidak cepat dilupakan untuk membantu membaut keputusan akhir.
8.      Pewawancara harus mampu membuat kondisi nyaman bagi calon guru agar kita bisa mendapatkan informasi spontan atau informasi yang diluar struktur pertanyaan yang disiapkan, agar lebih jelas dan lebih tepat kita membaut keputusan akhir.
9.      Kurangi rasa sok pintar dan terlalu percaya dirinya pada diri pewawancara agar pewawancara tidak terjebak dan salah dengan evaluasi dan keputusan yang terburu buru.
10.   Jangan percaya dan jangan membuat strereotipe tertentu pada diri para pelamar karena stereotipe akan mendorong pewawancara melakukan bias personal dalam membaut evaluasi dan penilaian para calon guru. Bias penilaian ini tentu akan membuat keputusan penerimaan guru bisa jadi salah.
11.   Terkait pentingnya informasi yang akurat, maka jangan memberikan penilaian pada calon guru yang di wawancara dengan membuat tingkatan evaluasi yang sama pada semua pelamar  seperti bagus , rata rata/sedang, dan jelek / buruk . sistem peringkat ini dalam jumlah yang besar akan mengaburkan informasi yang sesungguhnya.
12.   Jangan memberikan evaluasi yang baik pada calon guru karena si calon  punya kesamaan kesamaan sifat, hobby, asal daerah, asal kampus dst. dengan pewawancara , hal ini bisa memicu kesalahan yang fatal karena anda bisa saja memeperkerjakan guru yang kurang bagus atupun kurang setia.
13.   Jangan membiarkan satu atau dua karakteristik baik atau karakteristik buruk dari calon guru untuk mempengaruhi evaluasi terhadap seluruh karakteristik yang ada. Jangan sampai sekian banyak karakter buruk calon guru menjadi tidak berarti hanya karena calon guru itu menunjukan sebuah karakter  baik dan juga sebaliknya.
14.   Terkait penilaian yang sudah terstruktur, hindari menjadikan kuwalitas pelamar yang diwawancara terlebih dahulu menjadi acuan penilaian bagi pelamar yang berikutnya. Buatlah standard penilaian yang baku.
15.   Jangan mengandalkan kesan pertama. Artinya jangan membuat evaluasi pada menit pertama pada pelamar hindarkan membaut penilaian bagus karena bajunya yang kebetulan rapi atau sebaliknya jangan membaut penilaian buruk karena baju yang dipakai calon guru basah kena hujan misalnya. Penilaian dengan mengandalkan kesan pertama rawan salah.
16.   Adakan micro teaching untuk mendapatkan informasi tentang pengetahuan dan ketrampilannya mengajar

Pendidikan Abad 21 Wajib Mendorong Siswa Untuk Melek Informasi.

  Sudah berulang kali penulis sampaikan bahwa pendidikan di abad 21 haruslah bersifat berbagi informasi, tidak lagi bersifat penyuapan inf...